KELOMPOK DAN ORGANISASI menurut John J. Macionis

-
Kelompok sosial merupakan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi. Manusia berkumpul bersama menjadi pasangan, keluarga, perkumpulan teman, perkumpulan gereja, perkumpulan bisnis, persaudaraan, dan organisasi besar. Bagaimanapun bentuknya, sebuah kelompok dibuat orang dengan membagi pengalaman, loyalitas, ketertarikan, dan lebih berpikir sebagai “kita”. Kelompok sosial dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.
·         Kelompok Primer
Kelompok dalam skala kecil, besifat pribadi, dan bertahan lama. Contohnya adalah keluarga dan teman dekat.
·         Kelompok Sekunder
Kelompok dalam skala besar, bersifat umum, memiliki maksud dan tujuan, dan dalam jangka waktu yang pendek. Contohnya termasuk kelas dalam perkuliahan dan dalam sebuah kerja sama.

Bagian-Bagian dari Kelompok
1.      Kelompok Kepemimpinan
Salah satu elemen terpenting sebuah kelompok dapat bergerak terus adalah kepemimpinan.
Tiga gaya kepemimpinan :
• kepemimpinan Instrumental berfokus pada penyelesaian sebuah tugas.
• kepemimpinan ekspresif berfokus pada kelompok kesejahteraan.
• kepemimpinan otoriter adalah gaya "mengambil alih" yang menuntut ketaatan, kepemimpinan demokratis termasuk semua orang dalam pengambilan keputusan.
2.      Kelompok  Konformitas
Kelompok dapat memengaruhi perilaku anggotanya dengan memberikan kecocokan. “Penyesuaian” memberikan sebuah jaminan rasa memiliki, akan tetapi pada kondisi ekstrem, tekanan kelompok dapat tidak menyenangkan dan membahayakan.
·         Penelitian Asch, Milgram, dan Janis menunjukkan bahwa anggota kelompok sering mencari kesepakatan dan mungkin menekan satu sama lain ke arah sesuai.
·          Individu menggunakan grup-termasuk referensi baik in-group dan out-group untuk membentuk sikap dan melakukan evaluasi.

3.      Kelompok Referensi
kelompok referensi, yaitu kelompok sosial yang melayani sebagai titik referensi dalam membuat evaluasi dan keputusan. Kelompok referensi dapat menjadi primer atau sekunder. Dalam kasus lain, kebutuhan kita untuk menyesuaikan diri menunjukan bagaimana sikap orang lain memengaruhi kita.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEANEKARAGAMAN BUDAYA menurut John J. Macionis

-
11.    High Culture dan Popular Culture Perbedaan ini timbul karena banyak pola budaya yang tersedia hanya untuk beberapa masyarakat. Sosiolog menggunakan istilah High Culture untuk merujuk kepada pola budaya yang membedakan budaya elit dan Popular Culture untuk menentukan pola budaya yang luas dikalangan populasi masyarakat. 22.     Subculture Subculture merujuk pada pola budaya yang terpisah beberapa segmen populasi masyarakat. Sangat mudah namun sering tidak akurat untuk menempatkan orang dalam beberapa subkultur. Karena hampir semua orang berpartisipasi dalam banyak subkultur tanpa harus memiliki komitmen diantara mereka. 33.     Multiculturalism Multikulturalisme adalah perspektif yang mengakui keragaman budaya dari Amerika Serikat dan sejajar untuk semua budaya tradisional. 44.     Counterculture Keanekaragaman budaya juga termasuk penolakan langsung dari ide atau perilaku konvesional. Counterculture mengacu pada pola budaya m...
Baca selengkapnya

STRATIFIKASI SOSIAL menurut John J. Macionis

-
S tratifikasi sosial adalah sistem dimana masyarakat memiliki kategori dalam hirarki, sehingga beberapa orang memiliki lebih banyak uang, kekuasaan, dan prestise daripada yang lain. Didasarkan pada empat prinsip penting : 1.      stratifikasi sosial adalah sifat dari masyarakat, bukan hanya sebuah refleksi dari perbedaan individu . Kedudukan dalam hal status sosial ataupun ekonomi mempengaruhi seseorang dalam melakukan dan mendapatkan sesuatu. Contohnya penumpang kelas utama dalam sebuah kapal akan lebih diperhatikan dibandingkan dengan penumpang kelas bawah. 2.      Stratifikasi sosial membawa lebih dari generasi ke generasi. Kita hanya perlu melihat bagaimana orang tua melewati posisi sosial mereka kepada anak-anak mereka untuk melihat bahwa stratifikasi adalah sifat dari masyarakat bukan individu. Beberapa orang, terutama dalam masyarakat berpenghasilan tinggi, lakukan mengalami mobilitas sosial, perubahan posisi dalam hirarki sosial. ...
Baca selengkapnya

Tentang Dia, Sosok Dibalik Kerudung di Titik Api

-
Gambar
“Saya ingin seperti ungkapan Pramoedya Ananta Toer, menulislah maka kamu akan abadi dalam sejarah.” ujar Taufik Hidayatullah, pemuda berusia 19 tahun, yang baru saja meluncurkan novel keduanya pada 10 Maret 2018 lalu. Dengan mengangkat fenomena perempuan sebagai tubuh sosial dalam balutan hijab, melalui novel berjudul “Kerudung di Titik Api” Taufik ingin menunjukkan keseimbangan antara sisi feminisme dan maskulinitas. Ketertarikannya dalam dunia menulis, bermula ketika ia duduk di bangku sekolah menengah pertama. Belum memiliki pengalaman menulis, tak menjadi halangan bagi Taufik kala itu untuk mencoba mengikuti lomba cerpen di salah satu surat kabar yang ada di provinsi Riau. Yang membuatnya berhasil meraih juara pertama. Hal ini lah yang mengantarkan ia pada novel pertamanya Ketika Nalar Berbicara. “Saat itu momen yang paling unforgettable banget, dari sanalah motivasi-motivasi baru muncul dan mendorong saya untuk melahirkan karya.” ungkap Taufik.  Baginya menulis mer...
Baca selengkapnya